Thursday, May 12, 2011

Xiao Li Fei Dao - 5. Pengejaran di Malam Bersalju

Li Xun Huan mengambil botol arak dan menghabiskan sisa arak yang masih ada di botol. Ia kemudian terus menerus batuk, wajahnya yang pucat menunjukkan warna merah darah. Tangannya memegangi dadanya dan berkata pada dirinya sendiri, ?Xiao Yun, Shi Yin. Aku tidak akan pernah menyalahkan kalian berdua. Apapun yang orang katakana, aku tetap tidak akan menyalahkan kalian berdua, karena kalian berdua tidak bersalah. Semua kesalahan adalah kesalahanku sendiri."
Tiba-tiba pintu kayu terdorong dan terbuka lebar.
Seseorang merangkat ke dalam ruangan. Orang itu bulat seperti bakso karena lemak di tubuhnya. Rambut dan jenggotnya acak-acakan, sepertinya ia sudah tidak mandi bertahun-tahun. Orang bisa mencium bau busuknya dari jarak yang sangat jauh.
Dia merangkak ke dalam ruangan karena kakinya patah.
Li Xun Huan mengernyitkan alisnya dan berkata, ?Jika kau datang untuk minta makanan, kau datang pada saat yang tidak tepat.?
Orang itu tidak mendengarkan perkatan Li Xun Huan. Orang itu mungkin cacat, tapi gerakannya masih sangat cepat. Dengan sekali menggeliding dia sudah tiba tepat di depan perapian.
Li Xun Huan bertanya, ?Apakah kau ke sini juga karena Baju Perisai Benang Emas??
Orang itu menggapai-gapai dan sampailah ia di tempat mayat yang memakai baju perisai.
Li Xun Huan berkata dengan dingin, ?Pisau di tanganku cukup mampu untuk membunuh. Jika kau tidak berhenti, aku takut akan ada tambahan satu mayat lagi di sini.?
Orang itu masih tidak mendengarkan dan ia mencoba untuk mencopot Baju Perisai Benang Emas dari mayat itu. Baju itu seperti sebuah baju perisai bewarna emas, tanpa ada sesuatu yang misterius.
Demi dilihatnya baju perisai itu, orang itu menggenggam erat baju itu dan berkata dengan keras, ?Burung pekik dan tiram berkelahi, nelayan yang mendapatkan upahnya* . Aku tidak percaya harta ini ada di tanganku sekarang.
[* ungkapan ini berarti : saat dua kekuatan berkelahi untuk memperebutkan sesuatu, pihak ketiga akan mendapatkan keuntungan sementara kedua pihak malah menderita kerugian berat.]
Li Xun Huan berkata dengan dingin, ?Pisauku masih disini. Aku takut kata-katamu benar-benar keturutan sebentar lagi.?
Orang itu melambung dengan tangannya seperti seekor kodok kearah Li Xun Huan. Dia tersenyum kea rah Li Xun Huan dengan giginya yang kuning.
Dia terkekeh kecil saat dia berkata, ?Karena engkau memiliki pisau, kenapa engkau tidak membunuhku? Pisau Terbang Li Kecil (Xiao Li Fei Dao) tidak pernah luput dari sasaran. Jika engkau benar menggunakan pisaumu, maka jelas tidak mungkin orang cacat seperti aku mampu untuk menangkisnya.?
?Aku kira kau orang yang cukup menarik. Aku tidak bisa tega membunuhmu,? kata Li Xun Huan sambil tersenyum.
Orang asing itu tertawa beberapa kali lalu berkata, ?Jika kau tidak mau mengatakan hal yang benar, maka aku akan mengatakannya kepadamu.?
Kemudian dia meneruskan bicaranya sambil tertawa, ?Semua orang mengira kamu tidak keracunan, tapi aku tahu bahwa kau benar-benar keracunan. Hanya saja engkau sangat tenang, jadi kau bisa menipu semua orang yang lain.?
Li Xun Huan masih tidak mengubah ekspresi wajahnya. ?Oh ya??
Orang asing ini kemudian berkata lagi, ?Kamu tidak bisa membohongi aku, aku tahu bahwa racun di anggur tidak memiliki warna atau rasa. Bahkan jikalau hidungmu lebih tajam dari penciuman anjing pun kamu masih tidak bisa mencium racun itu.?
Li Xun Huan melihat kearah orang asing itu beberapa saat kemudian ia meringis tersenyum. ?Rupanya engkau sangat paham akan masalah ini ya??
Orang asing itu mulai tertawa terkekeh-kekeh lagi. ?Tentu saja aku sangat yakin, karena aku yang memasukkan racun itu ke dalam arak. Aku jelas bisa mengatakan apakah kau keracunan atau tidak. Kau bisa membodohi orang lain, tapi bukan aku.?
Ekspresi wajah Li Xun Huan masih tidak berubah. Tapi otot-otot di sekitar matanya mulai kedutan. Setelah sekian lama ia mulai mendesah, ?Masih kurang dari satu hari tapi aku sudah mengalami enam atau tujuh peristiwa besar. Sepertinya keberuntunganku cukup baik.?
Orang asing itu berkata,?Maksudmu kau tidak mau tahu siapa yang membunuhmu??
Li Xun Huan menjawab, ?Aku baru mau bertanya.?
Orang asing itu menjawab lagi, ?Kau sangat berpengetahuan, jadi kamu harusnya tahu bahwa ada 7 orang yang terkenal berliku-liku dan sesat di dunia persilatan.
Li Xun Huan berkata dengan terkejut, ?Tujuh Manusia Genius??
?Benar,? kata orang asing itu. ?Ketujuh orang itu adalah orang-orang culas yang sangat berbahaya. Kungfu mereka mungkin bukan tingkatan papan atas, tapi kalau soal racun meracun, mencuri, bersiasat dan berbohong, keahlian mereka tiada tandingnya.?
Li Xun Huan membelalakkan matanya. ?Jadi kau salah satu dari Tujuh Manusia Genius??
Orang asing itu menjawab, ?Yang paling culas dari Tujuh Manusia Genius adalah??
Li Xun Huan menyambung, ?Tuan Genius Bunga Tawon.?
Orang asing itu berkata lagi, ?Hampir betul. Nama lengkapnya adalah Tuan Genius Berhati Hitam. Kemampuan orang ini cukup terbatas. Dia adalah seorang pengecut, bahkan ia takut untuk mencuri dan mempermainkan wanita. Tapi kalau soal racun, bahkan Lima Bocah Racun harus memanggilnya kakek!?
Li Xun Huan berkata, ?Sepertinya engkau kenal sekali orang ini.?
Orang asing itu menjawab lagi, ?Tentu saja. Karena dia adalah aku, dan aku adalah dia.?
Li Xun Huan mendesah dan diam.
Bunga Tawon tertawa, ?Apakah kau kaget melihat Tuan Genius adalah seorang bakso bulat seperti ini??
Li Xun Huan berkata, ?Jika kau mampu merayu wanita, tentunya wanita-wanita itu pasti buta.?
Bunga Tawon tertawa. ?Kau salah lagi. Tidak hanya mereka tidak buta, tapi mata mereka juga sangat indah. Hanya saja, jika seseorang telah dipenjarakan dengan kaki yang patah, dengan hanya makanan berlemak setiap hari, tentulah ia akan menjadi gembrot seperti ini.?
Li XunHuan berkata, ?Aku rasa itu pasti perbuatan pasangan Sun Kui??
Bunga Tawon berpikir sebentar kemudian tersenyum. ?Sun Kui telah mengatakan cerita kepadamu sebelumnya. Sekarang aku akan memberitahumu cerita yang lain. Hanya saja ceritaku lebih menarik.?
?Benarkah??
Bunga Tawon melanjutkan, ?Tahun itu aku benar-benar apes. Saat itu aku benar-benar gila wanita sehingga aku merayu istri si Jenggot Besar, Qiang Wei, bahkan memiliki anak. Jadi dia terpaksa harus lari bersamaku.
Li Xun Huan terkejut. ?Jadi orang yang dikatakannya adalah kamu? Dan orang tadi harus membayar kesalahanmu??
Bunga Tawon berkata, ?Dia sedikit berbohong. Aku tidak mencuri hartanya. Walaupun aku berniat begitu, tapi aku tidak bisa. Wanita itu terlalu licik untuk aku bisa mengelabuinya. Tapi memang benar kami dikejar-kejar oleh si Jenggot Besar. Aku adalah seorang pengecut, jadi aku membujuk dia untuk mencari seseorang yang bisa dijadikan penggantiku untuk sementara. Pada mulanya dia tidak mau, ia berkata kalau wajah Sun Kui kurang putih. Tapi kemudian dia setuju.
Li Xun Huan berkata, ?Jadi kalian berdua yang merencanakan segala sesuatunya.?
?Jika saja aku benar-benar meninggalkannya, semuanya tentu akan baik-baik saja.? Kata orang itu lagi. ?tapi aku tidak bisa meninggalkan harta yang dibawanya itu. Jadi Aku mengatakan bahwa jika segala sesuatunya sudah tenang, aku akan membunuh Sun Kui dan kami akan bisa bersama lagi. Siapa kira wanita itu jatuh hati pada Sun Kui. Sehingga akhirnya mereka mematahkan kakiku, kemudian memenjarakan aku sampai 20 thn.?
?Mengapa dia tidak membunuhmu?? tanya Li Xun Huan penasaran.
Bunga Tawon berkata, ?Jika aku tahu jalan pikiran wanita, aku tidak akan berada dalam situasi ini. Kamu tahu, aku dulu selalu berpikir aku mengetahui isi hati wanita. Itulah kenapa aku bisa berakhir seperti ini. Jika seorang pria mengira dia mengerti isi hati wanita, maka ia akan celaka karenanya.?
Li Xun Huan berkata, ?Benar-benar cerita yang hebat.?
?Tapi kau belum mendengar bagian yang paling menarik!?
?Apa itu yang paling menarik??
Bunga Tawon berkata lagi, ?Kau telah keracunan, tidak hanya sekarang kau tidak bisa menggunakan pisau terbangmu, kau bahkan tidak bisa hidup lebih dari 6 jam. Karena itu aku tidak akan membunuhmu, karena aku ingin kau merasakan bagaimana rasanya menunggu kematian.?
Li Xun Huan berkata dengan kalem, ?Tidak perlu sampai begitu. Aku telah lama menunggu kematianku berkali-kali.?
Bunga Tawon tertawa, ?Tapi aku berjanji ini adalah untuk terakhir kalinya.?
Li Xun Huan tertawa sedikit. ?Jika itu masalahnya, maka aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kecuali bahwa di luar salju sangat tebal dan angin sangat kencang. Bagaimana caramu mau menempuh perjalanan??
?Kau tak usah khawatir. Kakiku mungkin patah, tapi aku masih bisa menaiki kuda.?
?Jika begitu, hati-hatilah di perjalanmu. Maaf aku tidak bisa mengantar sampai ke depan.?
Pada saat kalimat itu selesai diucapkan, suara langah kuda sudah mulai terdengar menjauh dari tempat itu.
Li Xun Huan duduk dan mencium arak itu lagi. ?Benar-benar tidak berbau dan tidak berasa. Ilmu racunnya benar-benar bagus.?
Dia meminum lagi arak di cawan dan menutup matanya. ?Tapi arak ini sungguh enak. Aku akan mati karena secawan arak, aku juga akan mati karena sebotol arak. Jadi kenapa tidak kuminum saja semuanya??
Ia kemudian meminum semua arak beracun di botol itu.
Kemudian dia mulai berkata lagi kepada dirinya sendiri. ?Oh Li Xun Huan. Kamu memang layak mati sejak dulu. Apa salahnya jika mati? Tapi tidak selayaknya kamu mati di dapur dengan mayat-mayat ini.
Ia kemudian bangkit dan dengan terhuyung-huyung keluar dari dapur itu. Tapak-tapak kaku di salju tumpang tindih menuju kea rah selatan.
Li Xun Huan mengambil tempat yang paling bersih di hamparan salju dan duduk di sana. Dia kemudian mengambil patung kayu yang belum selesai dari kantungnya.
Patung itu matanya menatap Li XunHuan.
Li Xun Huan tiba-tiba tertawa berkata, ?Kenapa engkau masih melihat ke arahku? Aku hanyalah orang pemalas, pemabuk. Kau telah mengambil tindakan yang benar dengan menikahi Xiao Yun. Akulah yang salah.?
Dia menggunakan pisaunya untuk menyelesaikan patung itu. Tapi ia sudah tidak memilik tenaga lagi.
Li Xun Huan terus menerus batuk Setiap batuknya seakan meneriakkan nama, ?Shi Yin, Shi Yuin.?
Bisakah Shi Yin mendengarnya??
Shi Yin tidak bisa mendengarnya. Tapi seseorang mendengarnya. Pengemudi kereta membawa Li Xun Huan di punggungnya, dengan mati-matian ia segera berlari melewati hutan.
?Jika kita bisa menemukan seorang yang gendut seperti bola, dengan kaki yang patah dalam 2 jam, mungkin aku masih memiliki kesempatan untuk hidup. Karena orang yang meracuni, biasanya pasti mempunyai obat penawarnya juga.?
Itu adalah kata-kata terakhir Li Xun Huan sebelum tenaganya benar-benar habis.
Pengemudi kereta itu menggunakan setiap tenaganya, air matanya kering menjadi es, menyambut pisau laksana angina.
Tiba-tiba terdengar suara dari kejauhan.
Pengemudi kereta itu dengan segera menuju ke sumber suara itu. Pertamanya dia menemukan seekor kuda di jalan. Dia tidak melihat Bunga Tawon, karena yang dilihatnya adalah mayat Bunga Tawon.
Di tubuhnya terdapat banyak sekali berbagai senjata rahasia yang tertancap di tubuhnya. Pengemudi itu tidak bisa tidak merasa kasihan kepadanya. Kemudian dia teringat sesuatu.
Dengan segera ia bertanya, ?Apakah ini orangnya?? Dia masih berharap bahwa orang mati itu bukanlah orang yang perlu ditemui oleh Li Xun Huan.
?Benar. ? kata Li Xun Huan.
Pengemudi itu menggigit giginya sendiri. Dicopotnya mantelnya dan diletakkan di pohon. Kemudian dia mendudukkan Li Xun Huan. ?Obat penawarnya mungkin ada di badannya. Aku akan memeriksanya.?
Li Xun Huan berkata, ?Hati-hatilah. Jangan sampai tergores senjata rahasia itu.?
Walaupun hidupnya dalam bahaya, ia masih tetap memikirkan orang lain lebih dulu.
Pengemudi itu merasa darah panas naik dari perutnya, kemudian dia memaksa dirinya untuk menahan air matanya, berusaha keras untuk mencari obat penawar di tubuh orang mati itu.
Setelah sekian lama, dia kemudian berdiri.
Li Xun Huan berkata, ?Tidak ada obat penawar.?
Kali ini pengemudi itu tidak bisa berkata apa-apa. Mulutnya tercekat.
Li Xun Huan tersenyum sambil berkata, ?Seharusnya aku sudah tahu, bahwa setelah bertahun-tahun dipenjara, dia tidak mungkin membawa obat penawar.?
Pengemudi itu mengepalkan tangannya. Kemudian dia memukuli kepalanya sendiri. ?Jika saja aku tahu siapa yang membunuhnya?.mungkin pembunuhnya yang mengambil obat penawar itu.?
Li Xun Huan memejamkan matanya, wajahnya sangat letih. ?Mungkin. Mungkin juga tidak.?
Pengemudi itu berkata, ?Sayangnya, senjata-senjata rahasia sangat umum. Banyak orang yang bisa menggunakannya.?
?Ya,?
Pengemudi itu menambahkan, ?Dia tertancap banyak senjata di tubuhnya, berarti lebih dari satu orang yang terlibat.
?Ya.?
Ia bernafas sangat pelan, seolah-olah sedang tertidur. Dia khawatir terlalu banyak pada keselamatan orang lain, tapi untuk hidupnya sendiri ia hampir tidak peduli.
Pengemudi itu memukul-mukul tangannya, kemudian tiba-tiba ia melonjak kegirangna. ?Aku tahu siapa yang membunuhnya.?
?huh??
Pengemudi itu lari ke sisi Li Xun Huan. ?Hanya satu orang yang membunuhnya. Satu orang yang bisa melemparkan 13 jenis senjata rahasia sekaligus.?
?huh??
Pengemudi itu melanjutkan, ?Ada 13 jenis senjata rahasia tertancap pada mayat itu. Setiap satunya cukup untuk merenggut nyawanya. Tapi orang yang melemparkan senjata rahasia itu melemparkan 13 jenis senjata sekaligus. Orang yang ganas dan gila seperti itu, tidak ada duanya di dunia saat ini.?
Li Xun Huan menghela nafas. ?Kau benar. Hanya ada satu orang. Luo Cha Bertangan Seribu. Sepertinya si Bunga Tawon matinya di tangan seorang wanita.
Pengemudi itu menambahkan, ?Selain daripada wanita itu, tidak ada orang lain yang bisa menembakkan 13 senjata rahasia secara bersamaan sekaligus.?
Dia berhenti sejenak dan melanjutkan, ?Kau tentunya sudah tahu itu sejak dulu.?
Bibir Li Xun Huan menyiratkan senyum pahit berkata, ?Apa pedulinya tahu atau tidak? Luo Cha Bertangan Seribu sepak terjangnya selalu misterius, dan dia sudah pergi sekarang. Tidak ada alasan untuk mencari dia.?
Pengemudi itu berkata, ?Tapi kita harus menemukannya apapun yang terjadi.?
Li Xun Huan menggelengkan kepalanya berkata, ?Sudahlah. Lebih baik kalau engkau mencarikan untukku arak. Biarkan aku mati mabuk dan selamanya aku akan berterimakasih kepadamu. Aku sangat?.amat lelah. Aku hanya mau beristirahat dengan tenang."
Pengemudi itu berlutut di tanah, tidak bisa menahan tangisnya. ?Tuan Muda, aku tahu engkau lelah. Bertahun-tahun ini kau tidak pernah bahagia, kesepian dan kesusahan, benar-benar membuat orang menjadi sangat lelah.?
Kemudian ia memegang erat wajah Li Xun Huan dan berkata dengan keras, ?Tapi Tuan Muda, engkau tidak boleh mati. Engkau harus mengumpulkan tenagamu. Jika kamu mati, orang akan menganggapmu sebagai orang pemalas yang tidak berguna, pemabuk. Tuan Li (Ayah Li Xun Huan) tidak akan bisa beristirahat dengan tenang di alam baka.?
Li Xun Huan memejamkan matanya erat-erat. Air mata telah menjadi es.
Ia tetap tersenyum, ?Pemalas, pemabuk, tidaklah begitu buruk. Setidaknya lebih baik dari pada menjadi orang munafik bukan??
Pengemudi itu masih berlinangan air mata berkata, ?Tapi?Tuan Muda, kau harusnya mendapatkan reputasi paling terhormat di dunia ini. Tak ada seorangpun yang bisa menandingimu dalam soal kebaikan. Tetapi kenapa engkau menyiksa diri sendiri? Apakah pantas itu semua hanya karena wanita bernama Lin Shi Yin??
Li Xun Huan membuka dan berkata dengan marah, ?Diam. Kamu bahkan tidak layak untuk menyebut namanya.?
Pengemudi itu menundukkan kepalanya berkata, ?Maafkan aku.?
Li Xun Huan memandang kearah pengemudi itu sejenak kemudian memejamkan matanya lagi.
?baiklah. Jika kau mau mencari wanita itu, kita akan mencarinya. Dunia begitu luas. Kemana kita harus pergi??
Pengemudi itu langsung berdiri. ?Tuhan akan menolong orang yang kesusahan. Kita pasti akan menemukan dimana wanita itu.?
Tepat pada saat dia hendak menggendong Li Xun Huan di punggungnya, salju turun dari pohon di atasnya. Ketika ia mengebaskan salju itu, dia menyadari bahwa ada darah di salju itu.
Saat ia mendongak ke atas, barulah ia menyadari ada orang di atas pohon. Seorang wanita yang sudah mati.
Wanita itu tersangkut di dahan pohon, tubuhnya sudah membeku. Dengan sebuah pedang pendek tertancap di dadanya, yang memakunya ke pohon.
Li Xun Huan dan pengemudi itu hanya memperhatikan mayat yang ada di tanah, tapi tidak melihat mayat yang di atas pohon. Dengan segera pengemudi itu melompat ke atas laksana seekor elang, dan menurunkan mayat wanita itu ke tanah.
Karena wajahnya tertutup dengan es, orang tidak bisa mengira-ngira berapa umurnya. Tapi jelas terlihat bahwa wanita itu cukup cantik sebelum meninggal.
Li Xun Huan tertawa, ?Aku rasa Tuhan benar-benar telah menolong kita untuk menemukannya.?
Pengemudi itu mengepalkan tangannya berkata dengan kasar, ?Aku mendengar bahwa Luo Cha Bertangan Seribu sangat ganas, tapi setelah orang membunuhnya, kenapa pembunuh itu masih mengambil pula pakaiannya??
Li Xun Huan berkata, ?Mungkin karena pakaiannya sangat mahal.?
Mata pengemudi itu kemudian menjadi cerah. ?Kau benar. Berita angin mengatakan bahwa ia sangat mempedulikan penampilan pakaiannya. Pakaiannya terbuat dari emas, dan penuh dengan banyak permata.?
Li Xun Huan tertawa dengan pahit. ?Jika tanduk rusa tidak begitu berharga, dan jika rusa tidak punya tanduk, maka rusa tidak akan dibunuh oleh pemburu.?
?Orang yang telah membunuh wanita ini telah mendapatkan Baju Perisai Benang Emas yang tak ternilai, tapi masih juga tidak mau melewatkan harta lain yang tidak seberapa. Hanya ada satu orang yang sedemikian tamaknya.?
?Kamu benar. Aku juga memikirkan kemungkinan orang itu yang melakukan hal ini.? Kata Li Xun Huan.
Pengemudi itu berkata lagi, ?Tangan di peti mati, mati untk uang.?
Li Xun Huan berkata, ?Keluarkan pedang itu.?
Pedang itu terlihat rumit dan memiliki hiasan dari batu giok.
Li Xun Huan menambahkan, ?Yao Xian memandang uang sebagai bagian dari hidupnya. Jadi bagaimana mungkin dia meninggalkan pedang yang berharga ini di sini??
Pengemudi itu berpikir sejenak kemudian berkata, ?Tidak ada begitu banyak pedang yang berharga seperti ini di dunia. Mungkinkah ini perbuatan Fan Xiao An??
Li Xun Huan berkata, ?Ya. Mereka bekerjasama.?
Pengemudi itu berkata, ?Yang satu memandang uang sebagai hidupnya, yang satu memandang uang seperti kotoran, keduanya memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Jadi cara bagaimana mereka bisa bekerjasama??
Li Xun Huan tertawa, ?Tuan Fan terkenal boros dalam segala hal, pakaian, makanan, hidup, berpelesir. Yao Xian mengikutinya dan mendapatkan banyak keuntungan, kenapa tidak??
Wajah pengemudi itu menjadi cerah dan berkata dengan gembira. ?Ini sangat bagus. Dalam cuaca seperti ini, Fan Xiao An pasti tidak mengendarai kuda, dan pasti tidak berjalan. Dia pasti berada dalam kereta. Jika ia naik kereta, kita masih bisa mengejarnya.?
Benar dugaannya karena mereka melihat bekas roda di pinggir jalan. Orang itu pasti mengendarai kereta kuda. Kereta kuda yang digunakan adalah jenis kereta yang nyaman, tapi tidak cepat.
Pengemudi itu berlari dengan segenap kemampuannya. Walaupun dengan memanggul orang di belakangnya, dia masih dapat bergerak dengan cepat dan lancer. Tidak ada orang yang bakalan mengira kalau orang dengan ilmu meringankan tubuh seperti itu adalah seorang pelayan, karena orang dengan ilmu ginkang seperti itu biasanya pasti seorang yang cukup terkenal.
Setelah beberapa waktu, dia kemudian mendapati bahwa jejak kereta sudah tidak ada lagi. Kurangnya tanda menunjukkan bahwa tidak ada orang yang melewati jalan itu sejak paling tidak 4 atau 6 jam yang lalu.
Kemudian pengemudi itu memperhatikan jalan samping. Dia tidak begitu memikirkan jalan ini sebelumnya, karena jalan itu seolah-olah menuju kea rah pemakaman orang kaya. Dia menyusuri jalan itu. Dan memang itu jalan buntu.
Terdapat sebuah kereta tepat di depan kuburan. Kudanya telah tidak ada. Tiga orang dengan mantel bulu domba terbaring di tanah. Di dalam kereta adalah seorang yang mengenakan pakaian bersih, dengan wajah yang putih, berumur 40an, tapi masih bercukur rapi.
Hanya dengan melihat cincinnya yang sangat mahal, orang sudah bisa menduga bahwa pria itu pastilah Fan Xiao An.
Ada dua orang wanita di sampingnya, semuanya mati dengan cara yang sama; jalan darah mereka ditotok dengan sangat kuat di titik vital.
Siapa melakukannya?
?Mungkinkah ini perbuatan Yao Xian?? tanya pengemudi itu.
Sebelum dia menyelesaikan perkataannya, sebuah tubuh terlihat di kuburan. Kepalanya botak, dengan wajah menghadap ke tanah. Tangannya seolah-olah memeluk sesuatu. Sepertinya dia sedang memegang sesuatu sebelum mati.
Orang itu adalah Yao Xian. Bagaimanapun juga sekarang dia tidak bisa lagi mengambil barang dari peti mati.
Li Xun Huan berkata, ?Tidak masalah jika orang berjudi atau mengunjungi rumah pelesir, tapi jangan sampai berteman dengan orang yang salah. Atau mereka akan berakhir seperti Fan Xiao An, yang tidak bisa mengenali orang yang membunuhnya sebelum mati.?
?Tapi?
Li Xun Huan melanjutkan, ?Selain Fan Xiao An, setiap orang keheranan. Mereka tidak akan menyangka Yao Xian bisa melakukan hal ini. Terutama dua orang wanita itu, yang mungkin punya hubungan sulit dengan Yao Xian sebelum mati. Jadi mereka benar-benar tidak bisa mempercayai hal ini.?
?Aku mendengar kalau ilmu totok Yao Xian adalah yang nomer satu di Propinsi Shanxi,? kata pengemudi itu. ?Ia biasa disebut ?Satu Jari Mengejar Nyawa. Sepertinya ini perbuatannya. Tapi??
Li XunHuan kemudian menambahkan. ?Yao Xian mungkin bersama-sama dengan Fan Xiao An untuk beberapa saat. Pada saat Fan Xiao An menginginkan Baju Perisai Benang Emas, Yao Xian yang terus mau jadi lintah bagi Fan Xiao An mengikuti Fan Xiao An. Siapa sangkat kalau baju itu begitu menggoda. Sehingga akhirnya Yao Xian tidak peduli lagi urusan persahabatan dan membunuh mereka.?
?Tapi dia mati juga.?
Li Xun Huan tertawa. ?Mungkin saat dia sedang membunuh, ada orang usil yang memperhatikan perbuatannya. Yao Xian melihat orang itu dan mau membunuh orang itu untuk membungkam mulutnya. Siapa sangka ternyata dia tidak berhasil membungkam orang itu malah terbunuh.?
?Tapi ilmu silat Yao Xian cukup tinggi, siapa orang yang telah membunuhnya??
Dia berjalan mendekat ke kuburan, dan memeriksa mayat itu. Tidak ada bekas luka di tubuh mayat Yao Xian, hanya ada sebuah lubang di tenggorokannya.
Li Xun Huang masih berada di pundak pengemudi itu. Mereka berpandangan sejenak kemudian sama-sama mendesah. Mereka berdua tersenyum dan berkata berbarengan, ?Sepertinya ini perbuatannya.?
Pengemudi itu tertawa, ?Ilmu pedang Tuan Fei lebih cepat dari pada terbang, tidak heran Yao Xian tidak bisa membela diri.?
Li Xun Huan menutup matanya tersenyum. ?Sangat bagus.Sangat bagus. Akhirnya baju itu jatuh ke tangan orang yang tepat. Sekarang Bandit Bunga Plum seharusnya bisa tertangkap.?
Pengemudi itu kemudian berkata, ?Marilah kita cari Tuan Fei. Dia pasti belum jauh.?
Li Xun Huan berkata, ?Kenapa harus susah-susah??
?Untuk mencari obat penawar.?
Li Xun Huan berkata, ?Jika Bunga Tawon benar-benar memiliki obat penawar, dan telah diambil orang lain, maka seharusnya yang membawanya saat ini adalah Yao Xian. Ah Fei tidak akan pernah mau mengambil barang orang lain. Dia mengambil Baju Perisai Benang Emas hanya karena dia mengira benda itu milikku.?
Pengemudi itu melihat perhiasan yang ada pada tubuh Fan Xiao An dan dua wanita yang bersamanya, kemudian ia menghela. ?Anda benar. Bahkan jika tanah ini dipenuhi dengan emas, Tuan Fei masih tidak akan mau mengambil benda itu,?
?Makanya, jika obat itu tidak ada pada Yao Xian, maka pasti percuma untuk mencari Ah Fei.?
Pengemudi itu mencari lagi di tubuh Yao Xian. Itu adalah kesempatannya yang terakhir. Dia kemudian memperhatikan tulisan yang ada di tembok.
?Aku membantumu balas dendam. Aku memakai kudamu.?
Li Xun Huan tertawa terbahak-bahak. ?Aku sudah menduga pasti dia. Sekarang aku tambah yakin. Hanya Ah Fei yang tidak akan membiarkan orang mati berhutang padanya.?
Dia melanjutkan dengan senyum cerah. ?Anak itu sungguh menyenangkan. Sayang aku??
Dia tidak menyelesaikan kata-katanya. Tapi pengemudi itu tahu apa yang ingin Li Xun Huan katakan.
Sayang bahwa ia tidak bisa melihat anak yang menyenangkan itu lagi.
Pengemudi itu melihat obat yang dicarinya benar-benar tidak ada. Dia sudah tidak memiliki energi lagi. Dia hampir jatuh.
Li Xun Huan masih tersenyum. ?Kau tidak perlu khawatir tentang aku. Kematian tidaklah seburuk yang kau pikirkan. Sekarang aku sudah tidak punya tenaga. Aku merasa lebih tenang, hanya ingin sedikit arak.?

No comments:

Post a Comment