Thursday, May 12, 2011

Xiao Li Fei Dao - 7. Tak Sengaja Melukai Anak Teman

Setelah Li Xun Huan meminum arak, obat yang diminumnya bekerja lebih cepat. Setelah 12 jam, ia mendapati tenaganya sudah semakin pulih.
Saat itu sudah hampir fajar lagi. Pengemudi itu tidak tidur sama sekali, tapi ia masih tetap bersemangat, kecuali bahwa ia minum sedikit terlalu banyak sehingga ia sedikit pening.
Tuan Mer Er mulai mengetok-ngetok kepalanya. �Sial. Sial. Sudah pagi lagi!�
�Memangnya kenapa kalau pagi?�
Tuan Mei Er berkata, �Hal yang aku benci saat aku minum adalah saat fajar. Jika tidak ada terang di luar, aku bisa minum terus tanpa henti. Tapi begitu melihat langit terang, aku sudah tidak bisa minum lagi.�
Li Xun Huan pada mulanya sedang beristirahat, tapi ia tersenyum. �Tidak hanya engkau yang begitu. Aku kira semua peminum seperti itu juga.�
Me Er berkata lagi, �jika begitu, sebelum terlalu terang, ayo kita minum lagi.�
Li Xun Huan tertawa. �Dengan takaran minum kita berdua, aku khawatir kalau saudaramu itu akan terganggu.�
Mei Er berkata, �Karena itulah ia pergi tidur. Jika ia tidak melihat apa yang sedang terjadi, dia tidak akan gelisah.�
Saat Li Xun Huan akan minum lagi, dia mulai batuk.
Mei Er melihat kearah Li Xun Huan dan bertanya, �Berapa lama engkau sudah batuk begitu?�
�Aku kira sudah sepuluh tahun.�
Mei Er berpikir sejenak kemudian berkata, �Jika begitu, kau seharusnya tidak minum lagi. Terlalu banyak batuk akan merusak livermu, jika kamu minum terus�.�
Li Xun Huan berkata dengan tertawa. �Menyakiti hatiku (liver)? Bagaimana? Hatiku sudah lama tidak ada. Dia tiba-tiba berhenti bicara, matanya bergerak kemudian berkata dengan pelan, �Ada orang datang.�
Mei Er berkata, �Siapapun yang datang pada jam begini pasti bukan salah satu pelanggan saudaraku. Kemungkinan orang itu datang mencari aku.�
Sekarang ia mulai mendengar suara orang, dan sepertinya yang datang itu lebih dari satu orang. Semuanya dengan langkah yang sangat ringan.
Kemudian terdengar seseorang berkata dengan suara lantang, �Apakah ini Klinik Keluarga Mei?�
Setelah beberapa saat, mereka mendengar suara Mei Da menjawab. �Datang pada jam begini, kalian perampok atau pencuri?�
Lawan bicaranya menyahut, �Kami datang kemari untuk berkunjung. Tidak hanya kami tidak mau merampok atau mencuri, kamu bahkan membawa hadiah.�
Mei Da tertawa dingin. �Mengantarkan hadiah pada jam begini? Kalian pasti memiliki niat yang tidak baik. Sebaiknya kalian segera pergi.
Orang itu tertawa, �Jika begitu, aku takut aku harus mengembalikan lukisan ini balik ke Tuan Wang Muo Jie.
Sebelum ia selesai, pintu telah terbuka.
Mei Er menaikkan alisnya berkata, �Orang-orang itu mengecek kesabaran saudaraku sebelum datang. Tentunya mereka menginginkan sesuatu. Marilah kita lihat mereka mau apa sebenarnya.
Ia tidak meninggalkan ruangan, sebaliknya ia hanya membuka pintu sedikit untuk melihat siapa yang datang.
Dia melihat tiga orang pria. Yang satu kelihatan berumur sekitar 30an. Dia berbadan pendek dan berwajah kejam. Matanya sangat terang, dengan tangan memegang sebuah kotak panjang.
Orang yang kedua berawajah seperti buah prune yang dikeringkan. Jenggotnya sangat panjang sampai menyentuh perutnya. Ia mengenakan jubah ungu dan terlihat sangat percaya diri. Ia terlihat seperti orang yang memiliki kualitas pemimpin.
Orang yang ketiga adalah seorang anak yang kira-kira berumur 10 thn. Wajahnya bulat dan matanya bulat, mengenakan pakaian merah. Kerahnya dihiasi dengan bulu kelinci. Ia terlihat seperti anak berbaju merah yang keren.
Selain dari pada anak itu, kedua orang yang lain terlihat sangat khawatir dan tidak sabar.
Orang yang berwajah kejam itu menenteng sebuah kotak, membungkukkan badannya di depan Mei Dan dan berkata, �Lukisan ini dibeli oleh tuanku sendiri dengan membayar ribuan tael emas. Barang ini asli. Jelas asli�.silahkan diperiksa.�
Mata Mei Da dari tadi sudah melihat kearah kotak itu. Sekarang ia mulai berkata, �Kamu jelas tidak akan memberikan barang itu kepadaku secara Cuma-Cuma. Apa maumu?�
Orang itu tersenyum. �Kami hanya ingin tahu dimana Tuan Mei Er.�
Mei Da mendesah lega dan berkata, �Itu mudah.� Kemudian dengan segera ia merenggut kotak itu dari pria itu kemudian berseru, �Saudara ke-2, keluarlah. Ada orang mau bertemu denganmu.�
Mei Er mendesah, menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, �Dasar sialan. Sekarang setelah kau mendapatkan lukisan, kau jadi tidak peduli pada saudaramu sendiri!�
Orang berbaju ungu dan orang yang berwajah kejam dengan segera melihat kearah Mei Er dan menatapnya dengan pandangan mata yang sangat senang. Hanya anak kecil itu yang terus menerus menggelengkan kepalanya dan bertanya, �Lihatlah orang ini, apakah dia bertampang seperti orang yang bisa menyembuhkan penyakit?�
Mei Er menjawab, �Tidak bisa mengobati orang yang punya penyakit serius, tapi juga tidak sampai mengambil nyawa orang yang sakit ringan. Kemampuanku hanyalah cetek.�
Orang berbaju ungu sepertinya takut kalau anak itu mengatakan hal yang salah lagi, dan ia segera memotong pembicaraan. �Aku telah lama mendengar bahwa anda memiliki �tangan yang bisa mengembalikan musim semi�, jadi aku kemari berharap anda mau ikut dengan kamu sejenak. Tidak peduli berapa uang yang anda minta, kami siap untuk membayar di muka.�
Mei Er tertawa, �Sepertinya engkau telah mengenal kebiasaanku. Tapi engkau tidak takut kalau aku kabur?�
Orang berbaju ungu berhenti berbicara, seolah-olah berkata bahwa Mei Er tidak mungkin bisa kabur.
Orang yang berbadan pendek kemudian memaksa tertawa berkata, �Jika Tuan Mei Er mau pergi, kita masih punya emas dan perak.�
Mei Er berkata, �Selain dari pada pembayaran, kamu tahu bahwa aku punya kebiasaan lain? Perampok dan pencuri�aku tidak mau menyembuhkan.�
Orang berbadan pendek tersenyum dan berkata, �Namaku adalah Ba Ying, walaupun aku bukan orang ternama, orang yang bernama Qin Xiao Yi, Tuan Qin cukup terkenal di dunia persilatan. Tuan Mei Er pasti paling tidak pernah mendengar namanya bukan?�
Mei Er berkata lagi, �Qin Xiao Yi? Kau adalah �Keberanian Besi Tersebar di 8 Penjuru� Qin Xiao Yi?�
Ba Ying berkata, �Benar. Dia adalah guruku.�
Mei Er menganggukkan kepalanya dan berkata, �Sepertinya kau juga cukup terkenal. Baik. Datanglah beberapa hari lagi dan mungkin aku akan ikut denganmu.�
Sebelum selesai bicara, anak berbaju merah itu telah melompat dan berteriak, �Aku tidak percaya kalau orang ini sangat sombong. Hey, kenapa kita harus menghabiskan nafas untuk berbicara dengannya? Culik saja dia dan perkara selesai.�
Ba Ying menarik baju anak itu dengan segera dan memaksakan diri untuk tersenyum. �Jika penyakitnya tidak parah, tidak ada masalah untuk menunggu beberapa hari lagi. Tapi jangankan beberapa hari, kita bahkan tidak bisa menunda beberapa jam.�
Mei Er berkata, �Jadi pasienmu sangat penting? Bagaimana dengan pasienku? Apa ia tidak penting?�
Ba Ying berkata, �Maksud anda, Tuan Mei Er, anda punya pasien di sini?�
�Benar. Sebelum aku menyembuhkan dia, aku tidak bisa pergi.�
Ba Ying berkata dengan terbata-bata, �Tapi �pasienku adalah anak tertua Tuan Qin. Ia juga salah satu murid terbaik Shaolin.�
Me Er menjawab dengan lantang juga, �Memang kenapa kalau dia anak Qin Xiao Yi? Memang kenapa kalau dia murid Shaolin? Apakah kau mau berkata kalau pasienmu lebih penting dari pada pasienku?�
Sekarang wajah Qin Xiao Yi penuh dengan kemarahan, tapi ia tidak berkata apa-apa.
Tapi mata anak merah itu berputar-putar dan ia kemudian berkata, �Bagaimana jika pasienmu mati?�
Mei Er tertawa dengan dingin. �Jika ia mati, tentu saja aku tidak perlu lagi untuk mengurusnya. Tapi sayang dia tidak mungkin mati.�
Anak merah itu tertawa kecil kemudian berkata, �Jangan sok yakin!�
Secepat kilat ia menuju ke ruangan dalam. Bahkan pengemudi itu juga cukup terkejut. Ba Ying dan Qin Xiao Yi saling berpandangan tapi tidak mencegah anak itu.
Saat memasuki ruangan, anak merah itu melihat kearah Li Xun Huan dan berkata dengan keras, �Jadi kau adalah si pasien?�
Li Xun Huan tersenyum, �Saudara kecil, kamu benar-benar mau aku mati dengan cepat?�
Anak merah itu berkata, �Benar. Jika kau mati, maka si tua bangka itu akan mengobati saudara Qin.�
Saat ia berbicara, tiga panah yang sangat kecil meluncur dari lengan bajunya, dan mengarah ke Li Xun Huan di bagian kening dan tenggorokan. Kecepatan dan kekuatan panah itu sangat mengagumkan.
Tak seorang pun akan menyangka kalau anak berumur 10 thn bisa sedemikian mematikan. Jika lawan yang dihadapinya bukan Li Xun Huan, pastilah orang itu sudah mati.
Tapi Li Xun Huan hanya dengan santai mengebaskan tangannya dan menangkap panah-panah itu. Kemudian ia pun berkata, �Kamu masih anak-anak dan sudah sangat beringas. Entah apa jadinya kau nanti kalau sudah besar.�
Anak merah itu tertawa dengan dingin. �Apa kau pikir karena kau punya kemampuan untuk menangkap panah berarti kau bisa menguliahi aku?�
Anak itu tiba-tiba memutar tubuhnya dan mengambil sebuah pedang pendek. Sebelum dia selesai bicara, dia sudah menyerang tujuh kali kea rah Li Xun Huan.
Tidak hanya anak itu cepat dan tangkas, dia juga sangat beringas. Bahkan pesilat yang berpengalaman juga mungkin tidak bisa menandinginya. Dia bertarung seolah-olah lawannya adalah musuh bebuyutan dan bahwa setiap lawannya harus ditusuk dengan pedangnya.
Li Xun Huan berkata, �Sepertinya anak ini jika tumbuh besar akan menjadi seperti Yin Wu Ji ( artinya: gelap/sesat tiada tanding.)
Pengemudi itu berkata, �Walaupun Yin Wu Ji bergelar �Pedang Darah� tapi setidaknya dia tidak membunuh orang yang tidak bersalah. Tapi anak ini,�.�
Anak merah itu tersenyum licik. �Kenapa Yin Wu Ji? Aku telah membunuh sejak berumur tujuh tahun. Bagaimana dengan dia?�
Demi dilihatnya Li Xun Huan masih duduk di tempatnya, membuat anak merah itu semakin beringas. Gerakannya menyerang semakin mematikan.
Li Xun Huan tersenyum pahit. �Kau benar. Bahkan Yin Wu Ji mungkin tidak sedemikian mematikan saat dia seumur dirimu.�
Wajah pengemudi itu menjadi berat. �Jika dia tumbuh besar, dia pasti akan membahayakan masyarakat. Mungkin�.�
Anak merah itu telah melancarkan lebih dari seratus jurus tapi masih belum bisa menang. Akhirnya ia menyadari ia telah bertemu dengan seorang yang hebat di dunia persilatan. Dia menjadi sangat marah. Matanya merah dan ia menggigit giginya sendiri dan berkata, �Kamu tahu siapa orang tuaku? Jika kau melukaiku, mereka akan mencincangmu menjadi jutaan potong.�
Li Xun Huan menjadi sangat marah dan berkata, �Dengan kata lain, hanya kau yang boleh menyakiti orang, tapi orang lain tidak boleh menyakitimu?�
Anak merah berkata lagi, �Kalau berani, kamu boleh membunuhku!�
Li Xun Huan ragu-ragu sejenak kemudian berkata, �Aku masih tidak mau membunuhmu sekarang karena kamu masih kecil. Dengan didikan yang baik, kamu masih bisa menjadi orang yang baik. Pergilah sekarang sebelum aku merubah keputusanku.�
Anak merah itu tahu bahwa saat itu ia tidak bisa menang. Ia mengambil kembali pedangnya dan bertanya, �Ilmu anda sangat bagus. Aku heran siapa nama anda. Bagaimana mungkin aku tidak pernah melihat anda sebelumnya.�
Li Xun Huan berkata, �Kau bertanya namaku, supaya kau bisa membalas dendam?�
Wajah anak merah itu tiba-tiba berubah. Ia tersenyum dengan sebuah senyum tak berdosa dan berkata, �Anda tidak mengambil nyawaku, kenapa aku harus membalas dendam? Aku sangat kagum pada kemampuan anda. Aku telah menyerang 107 jurus, tapi anda bahkan tidak bergerak sama sekali.�
Mata Li Xun Huan menjadi cerah dan bertanya balik, �Kau mau belajar?�
Anak merah itu menjadi sangat gembira dan bertanya, �Anda benar mau menerima aku sebagai murid?�
Li Xun Huan tersenyum. �Jika aku bisa membantu orang tuamu mengawasimu, maka kau memiliki kesempatan di kemudian hari.�
Sebelum selesai bicara, anak merah itu telah berlutut di depan Li Xun Huan dan berkata, �Guru yang baik, ijiinkan muridmu memberi hormat.�
Saat ia mengucapkan kata �hormat�, tiga cahaya terang menyambar keluar dari punggung bajunya.
Tubuh anak itu dipenuhi dengan senjata rahasia.
Saat itulah Li Xun Huan menjadi sangat terkejut. Jika saja dia bukan pesilat yang berpengalaman dan gerak refleknya tidak secepat kilat, maka ia pasti sudah mati di tangan anak itu sekarang.
Anak merah itu melihat Li Xun Huan belum mati. Ia menghampiri Li Xun Huan lagi dan berteriak, �Kau pikir kau ini siapa? Kau pikir kamu cukup berharga untuk mengawasi aku untuk orang tuaku? Pikirmu kau pantas untuk mengambil aku jadi muridmu?�
Wajah pengemudi itu menjadi sedingin es dan berkata, �untuk orang yang hatinya sangat kejam sepertiu ini, dia tidak boleh dibiarkan hidup.�
Li Xun Huan juga menghela nafas.
Qin Xiao Yi dan Ba Ying tahu persis bahwa anak merah itu di dalam untuk membunuh orang, tapi mereka tidak berusaha sama sekali untuk mencegah.
Mei Da hanya memandangi lukisan barunya dengan terbengong-bengong, dia tidak peduli dengan apapun lagi.
Mei Er sebaliknya berkata, �Sejujurnya, walaupun kami ingin mencegahnya, kami tidak bisa mengontrolnya.�
Mei Er tersenyum dingin, �Tapi juga dia yang mati hari ini bagaimana?�
Ba Ying tidak menjawab, hanya tersenyum.
Mei Er berkata, �Melihat ekspresi wajahmu, aku bisa melihat bahwa ilmu silatnya pasti cukup bagus. Jadi ia hanya bisa membunuh orang. Orang lain tidak bisa membunuhnya, betul tidak?�
Ba Ying tidak bisa menahan tertawa. �Sejujurnya, ilmu silatnya sangat bagus. Banyak pesilat tangguh yang telah mati di tangannya. Selain itu, ia memiliki ayah dan ibu yang hebat. Jika ada yang dikerjai anak itu, mereka pun tidak bisa berbuat apa-apa.
�Maksudmu, orang tuanya tidak mau mengontrol anak itu?�
�Anak dengan kecerdasan seperti itu, orang tuanya jelas tidak mau terlalu mengekang.�
Mei Er berkata, �Kau benar. Kalau orang tuanya melihatnya membunuh orang lain, mereka mungkin akan memarahi anak itu sekedarnya, tapi di dalam hati, mereka sebenarnya bangga dengan perbuatan anaknya. Sayangnya anak itu bertemu dengan pasienku hari ini. Hari ini adalah hari apesnya.�
Mei Er melanjutkan lagi, �Pasienku tinggal mengebaskan tangan dan nyawa anak itu pasti melayang.�
Ba Ying tertawa, �Hanya mengebaskan tangan dan bisa membunuh anak itu? Aku tidak percaya. Apa kau kira pasienmu itu bisa seperti Li Tan Hua, si Pisau Terbang yang pernah luput?�
Mei Er mendesah, �Sejujurnya, pasienku itu memang Li Xun Huan.�
Mendengar kata-kata itu, muka Ba Ying menjadi pucat. Tapi ia masih mencoba tertawa. �Kenapa �.kenapa melucu seperti itu?�
Mei Er berkata, �Jika tidak percaya, kau lihat sendiri ke sana!�
Ba Ying segera lari masuk dan berterikan, �Pahlawan Li, Li Tan Hua, harap ampuni nyawanya.�
Mei Er mendesah. �Sepertinya orang-orang yang mengaku dirinya pahlawan ini bukanlah benar-benar pahlawan. Mereka hanya berpikir nyawa anak itu berharga. Nyawa orang lain tidak berharga. Hanya mereka yang boleh membunuh orang, orang lain tidak boleh membunuh mereka.�
Wajah Qin Xiao Yi yang garang itu tiba-tiba menunjukkan senyuman yang aneh.
Dia berusaha untuk menyembunyikan senyum senangnya itu. Sebaliknya ia berkata kepada Li Xun Huan, �Jika Li Xun Huan benar-benar membunuh anak itu, maka ia akan menyesal seumur hidup.�
Saat Li Xun Huan mengeluarkan pukulannya, seolah-olah pukulannya tidak memiliki suatu gerakan yang aneh.
Walaupun anak merah itu masih kecil, tapi ia sangat berpengalaman. Bahkan saat sesudah melihat pukulan Li Xun Huan, ia tidak berusaha menghindar atau menghadang. Ia tahu lawan sedang menggunakan umpan. Bahwa gerakan yang mematikan adalah gerakan yang berikutnya. Jadi ia masih tetap membacokkan pedangnya.
Walaupun gerakan tangannya tidak berubah, tapi pedangnya bisa berbelok arah di tengah jalan. Bahkkan jika tangannya bisa dielakkan, pedangnya masih mengenai Li Xun Huan.
Gerakan pedangnya sangat luar biasa bagus. Hanya beberapa orang yang menandingi kecepatan pedangnya, kekuatan, keakuratan dan ketepatan waktunya. Dan itu semua bukan semata-mata karena ia memiliki guru yang hebat, tetapi karena ia memang sangat berbakat.
Sayang lawannya adalah Li Xun Huan.
Walaupun pukulan tangannya tidak memiliki gerakan, tapi gerakannya sangat cepat. Kecepatannya susah untuk dimengerti.
Jadi bagaimanapun tipu daya yang dimiliki oleh anak merah itu, ia tidak bisa menggunakan semuanya dalam menghadapi Li Xun Huan. Sebelum pedangnya mengenai Li Xun Huan, sebuah pukulan menghantam dadanya.
Anak kecil itu tidak merasa sakit. Dia hanya merasa ada sensasi aneh yang menyebar ke sekujur tubuhnya. Seolah-olah dia baru saja minum arak yang panas.
Saat itulah seseorang masuk dari luar dan berteriak, �Pahlawan Li. Jangan lukai dia!�
Tapi saat itu anak merah sudah tergelak di tanah. Saat ia bangun dari klengernya, ia merasa tubuhnya sangat lemas dan tidak bisa bergerak.
Ba Ying bertanya, �Tuan Muda Yun, bagaimana perasaanmu?�
Anak merah itu mulai menyadari ada yang tidak beres, matanya menjadi merah. �Aku�aku�mungkin telah terluka dalam oleh orang itu. Cepatlah pergi dan beri tahu ayahku untuk membalas dendam untukku.� Sebelum selesai bicara anak itu telah menangis.
Ba Ying tidak tahu harus berbuat apa. Keringat bercucuran di keningnya.
Pengemudi itu berkata dengan dingin. �Ilmu silat anak itu telah dipunahkan, tapi setidaknya ia masih hidup. Itu semua karena Tuan Muda sangat baik hati. Jika aku yang melakukannya, pasti�.�
Ba Ying berpura-pura tidak mendengar apa-apa.
�Jika mau balas dendam, silahkan!�
Ba Ying tidak berkata apa-apa. Sebaliknya ia berlutut di depan Li Xun Huan.
Li Xun Huan menjadi terkejut bertanya, �Apa hubunganmu dengan anak ini?�
Ba Ying berkata, �Namaku adalah Ba Ying. Li Tan Hua jelas tidak mengenal aku. Tapi aku tahu siapa Li Tan Hua.�
Li Xun Huan berkata lagi, �Bagus kalau kau tahu siapa aku. Jika orang tua anak ini mau balas dendam, suruh saja mereka mencari aku.�
Anak merah masih menangis berteriak-teriak. �Kau sangat kejam. Kau berani memusnahkan ilmu silatku. Aku tidak mau hidup lagi�Aku tidak mau hidup lagi!�
Pengemudi itu berkata dengan suara keras, �Itu hanya untuk memberi pelajaran bagimu supaya tidak menyakiti orang di kemudian hari. Jika tidak begitu, kau mungkin tidak bisa hidup lebih lama. Kalau tidak, kau akan cepat mati.�
�Jika begitu masalahnya, kenapa orang berdarah dingin seperti Li Tan Hua, kenapa tidak mati-mati juga?� tanya seseorang dengan suara dingin.
�Siapa itu?�
Pria tua berbaju ungu memasuki ruangan dan berkata, �Sudah sepuluh tahun. Apakah Tuan Li Tan Hua tidak mengenali aku lagi?
Li Xun Huan tersenyum berkata, �Jadi si �Keberanian Besi Tersebar di 8 Penjuru, Tuan Qin. Tidak heran anak ini bisa membunuh orang tanpa ragu-ragu. Dengan kau bersamanya, siapa yang tidak bisa dibunuhnya?�
Qin Xiao Yi berkata dengan dingin, �Aku khawatir kalau aku membunuh hanya separoh dari orang yang pernah anda bunuh, Saudara Li.�
Li Xun Huan berkata, �Tuan Qin sangat merendah. Kecuali, saat aku membunuh, itu karena aku orang yang kejam tidak berperasaan. Sementara itu, kau membunuh untuk menegakkan keadilan!�
Dia tertawa terkekeh-kekeh, dia melanjutkan, �Jika anak itu membunuh aku, dan berita ini tersebar. Jelas beritanya bukan karena masalah berebut seroang tabib bukan. Pasti beritanya bahwa aku dan Pahlawan Qin sama-sama bertempur melawan orang jahat, betul tidak?�
Walaupun Qin Xiao Yi adalah orang yang berpengalaman dan tahu bagaimana supaya ia tidak mendapat malu, masih menjadi jengah mendengar ucapan Li Xun Huan.
Anak merah itu mendengarkan dengan penuh perhatian percakapan itu. Sekarang ia mulai menangus dan berteriak, �Paman Qin, kenapa kau tidak membunuhna untuk balas dendam?�

Qin Xiao Yi tersenyum dingin. �Jika seseorang melukaimu, tentu saja orang itu akan mendapatkan balasan darimu. Tapi jika orang ini yang melukaimu, maka kau tidak boleh melakukan apapun terhadapnya.�
Anak merah itu bertanya, �Me�mengapa?�
Qin Xiao Yi melihat kearah Li Xun Huan kemudian bertanya kepada anak merah itu. �Kau tahu siapa dia?�
Anak merah itu menggelengkan kepalanya dan berkata, �Aku hanya tahu ia adalah penjahat kejam yang tidak berbelas kasihan.�
Sebuah senyum licik muncul di wajah Qin Xiao Yi. �Dia adalah �golok nomer satu di kolong langit� (pisau Li Xun Huan digolonggan sebagai golok disini), Li Xun Huan. Dia juga adalah saudara angkat sehidup dan semati ayahmu.
Ketika kata-kata itu keluar, anak merah jelas terlihat sangat terkejut. Tapi Li Xun Huan terlihat lebih terkejut. �Siapa ayahnya?� tanya Li Xun Huan.
Ba Ying mengeluh berkata, �Dia adalah Long Xiao Yun, anak dari Tuan ke-empat Long Xiao Yun. [ayah dan anak memiliki nama yang sama dalam ejaan Pinyin, tetapi karakter dan intonasi yang berbeda. Ayah memakai intonasi ke-empat, Xiao(4) sementara anak memakai intonasi ke-tiga, Xiao(3).
Saat itu seakan-akan sukma Li Xun Huan melayang meninggalkan tubuhnya. Matanya terus bergerak, air matanya mulai menetes.
Pengemudi itu juga berubah ekspresinya. Keringatnya bercucuran.
Ia tahu semuanya mengenai pasangan Long Xiao Yun dan Lin Shi Yin. Sekarang Li Xun Huan telah melukai anak mereka, jelas betapa susah perasaannya.
Ba Ying berkata, �Aku benar-benar tidak mengira hal ini bisa terjadi. Ini semua bermula dari anak Tuan Qin yang ingin menangkap Bandit Bunga Plum. Sayangnya dia telah dicederai oleh lawan. Dengan obat terbaik yang kami miliki, kami berhasil memperpanjang nyawanya. Tapi dia masih membutuhkan pengobatan yang lebih lanjut untuk hidup. Kami tahu bahwa Tabib Sakti Mei er adalah tabib nomer satu di dunia, juga keahlian utamanya adalah mengobati luka yang diakibatkan oleh senjata rahasia. Karena itulah tuan kemari. Siapa mengira ini harus terjadi.�
Dia berbicara sendiri, tak seorang pun mendengarkannya.
Mei Er juga melihat betapa pilu dan sedihnya wajah Li Xun Huan. Dia melihat kearah anak merah itu. Kemudian ia berdiri. �Aku berani berjanji bahwa tidak hanya anak ini tidak terluka yang bahaya, ia bisa melakukan apa saja yang orang normal bisa lakukan di kemudian hari.�
�Bagaimana dengan ilmu silat?�
Mei Er menjawab dengan dingin, �Untuk apa dia perlu ilmu silat? Apakah dia masih mau membunuh orang?�
Ba Ying berkata, �Tuan Mei Er, kau tidak paham. Bukan hanya Tuan Ke-empat Long hanya memiliki satu orang anak saja, tapi anak itu juga memiliki bakat yang bagus untuk belajar ilmu silat. Pasangan suami istri Long menaruh banyak harapan pada anak itu. Mereka berharap anak itu bisa membawa kejayaan bagi keluarga mereka. Jika mereka mendapati anak itu tidak bisa lagi berlatih ilmu silat, mereka pasti sangat berduka.
Li Xun Huan tidak bisa menangkap pembicaraan mereka. Ia sibuk dengan pikirannya sendiri.
Tapi Li Xun Huan dan Lin Shi Yin tidaklah seperti kebanyakan pemuda-pemudi dari keluarga kayak yang cenderung untuk menjaga jarak diantara mereka. Mereka tidak hanya menjadi sepasang kekasih, tapi juga teman baik.
Walaupun telah berlalu sepuluh tahu lebih, Li Xun Huan masih mengingat kejadian hari itu seolah-olah semuanya itu terjadi baru kemarin.
Saat itu bunga plum berbunga sangat indah. Senyumnya yang setengah mabuh lebih cantik dari bunga plum yang sedang mekar. Wajahnya yang tak berdosa itu dipenuhi oleh kebahagiaan dan kesukacitaan.
Tapi suatu tragedy terjadi.
Saat Li Xun Huan pergi ke luar kota, seorang musuhnya yang bekerja sama dengan mafia setempat bersekongkol untuk membunuhnya. Walaupun dia berhasil membunuh 19 orang musuhnya, tapi dia juga terluka parah. Bandit-bandit itu menangkapnya dan menggantungnya di sebuah keranjang.
Pada saat itulah Long Xiao Yun muncul.
Dengan sebuah tombak perak, dia menurunkan keranjang itu, dan menyelamatkan nyawa Li Xun Huan. Kemudian ia harus menghabiskan waktu yang lama untuk memulihkan lukanya sebelum mengantarkan Li Xun Huan balik ke rumahnya.
Li Xun Huan dan Long Xiao Yun kemudian menjadi sahabat karib.
Tapi kemudian tiba-tiba Long Xiao Yun terkena penyakit yang sangat serius. Pria yang begitu kuat dan gagah, dalam setengah bulan saja menjadi orang yang sangat lemah, dan sangat kurus.
Hanya setelah bertanya dan memancing-mancing, Li Xun Huan kemudian mengetahui bahwa temannya itu sakit karena Lin Shi Yin. Cintanya kepada Lin Shi Yin begitu dalam sehingga mempengaruhi kesehatannya.
Sahabatnya itu tidak tahu kalau Lin Shi Yin adalah tunangan Li Xun Huan. Jadi dia meminta Li Xun Huan untuk mengijinkan �sepupunya� itu menjadi istrinya. Dia berjanji akan menjaga Lin Shi Yin dengan sepenuh hatinya.
Bagaimana caranya Li Xun Huan harus menjawab pertanyaan itu?
Bagaimana bisa dia melihat sahabat karibnya, sekaligus penyelamatnya mati di hadapannya merana karena cinta?
Tapi dia juga tidak mungkin bisa meminta Lin Shi Yin untuk menikahi orang lain. Lin Shi Yin tak mungkin mau disuruh seperti itu.
Hatinya penuh dengan kegalauan. Dia kemudian hanya menemukan arak sebagai pelarian dari situasinya itu. Setelah 5 hari berpikir, akhirnya dia membuat keputusan. Itu adalah keputusan yang paling menyakitkan yang pernah ia buat di dalam hidupnya.
Dia memutuskan bahwa ia akan membuat Lin Shi Yin sendiri yang meninggalkannya.
Jadi ia harus memberikan kesempatan untuk Lin Shi Yin dan Long Xiao Yun untuk sering bertemu.
Walaupun Lin Shi Yin sering kali memohon kepadanya supaya Li Xun Huan tidak menyuruhnya untuk menemani Long Xiao Yun, Li Xun Huan malah menertawakannya. Kemudian Li Xun Huan bahkan membawa pulang dua orang wanita penghibur ternama ke rumahnya.
Setelah dua tahun, Lin Shi Yin benar-benar tidak tahan dan patah hati. Semua harapannya telah sirna.
Saat itulah kemudian dia memilih orang yang setia kepadanya, Long Xiao Yun.
Rencana Li Xun Huan akhirnya berhasil. Tapi keberhasilannya ini dipenuhi dengan kesedihan dan kepedihan yang mendalam. Bagaimana mungkin dia masih bisa tinggal di rumah itu dan melihat lagi bunga plum?
Karena itulah dia memberikan seluruh rumah dan harta bendanya sebagai kado pernikahan Long Xiao Yun dan Lin Shi Yin. Dia kemudian memutuskan untuk tidak mau melihat wanita itu lagi.
Tapi sekarang ia melukai anak mereka.
Li Xun Huan menelan kenangan manisnya, dan menelan air matanya. Dia bangun dan berkata, �Dimana Tuan Keempat Long? Aku akan ikut bersamamu menemuinya.�
Plakat nama di rumah tua keluarga Li telah berubah nama menjadi �Gedung Awan Bahagia.� Tapi dia baris kata-kata yang terukir di samping plakat itu masih ada.
�Satu keluarga dengan tujuh orang yang yang berhasil melewati ujian Negara.�
�Ayah, anak, tiga orang semua menjadi Tan Hua�
[Tan Hua adalah semacam gelar kesarjanaan di jaman itu]
Li Xun Huan memandang kata-kata itu dan merasakan seolah-olah seseorang sedang menendang perutnya.
Ba Ying telah membawa anak merah ke dalam. Qin Xiao Yi menarik Mei Er untuk mengikutinya. Toh mata semua orang tetap menatap kearah Li Xun Huan.
Mereka tidak habis pikir kenapa orang asing ini memandangi rumah itu.

No comments:

Post a Comment